306ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk aatau jasa. Sedangkan menurut Tjiptono (2008:151) dari sudut pandang pemasaran harga merupakan satuan moneter yang ditukarkan untuk memperoleh suatu barang atau jasa. Dimensi harga yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada pendapat Tjiptono (2000) yang dikutip oleh Nugroho (2011:18) yaitu Osmandan Sentosa (2013) menemukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan secara langsung terhadap loyalitas pelanggan. Siddiqi (2011) mengatakan bahwa dimensi kualitas pelayanan sangat tepat digunakan untuk mengukur performance pelayanan di industri perbankan dan hasil yang serupa didukung oleh penelitian Mosahab et al. (2010) yang menemukan adanya hubungan positif antara kualitas Perusahaanpada umumnya berupaya meningkatkan kinerjanya untuk bersaing diadalam persaingan usaha yang cukup ketat. Hal ini juga dirasakan para pelaku bisnis dibidang jasa pengiriman seperti PT. J&T Cabang Sumenep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kualitas pelayanan dan harga berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan dan kepuasan pelanggan secara parsial. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Sidikalang", Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nomensen Medan. Christian, F. Guswai, 2014. How to Create Outstanding Service, Penerbit PT. Fasilitas dan Lokasi Usaha terhadap Peningkatan Hunian Hotel Garuda Plaza Medan. 16 83 111 Keuntunganmeningkatkan kualitas pelayanan adalah bertambahnya pelanggan yang bisa membuat profit ikut bertambah. Untuk urusan administrasi keuangan, Anda bisa menggunakan Jurnal. Jurnal adalah software akuntansi berbasis online yang memudahkan Anda dalam masalah administrasi keuangan secara instan, cepat, aman, dan akurat. aKsWb. b. Kepuasan Layanan Layanan yang baik dan benar sudah pasti membuat tamu merasa puas. Layanan yang baik dan benar dapat dilihat dari cara penyajian makanan dan minuman yang benar, berdasarkan standar yang tepat dan akurat, sopan dan ramah tamah serta penuh perhatian. Selain itu para pramusaji harus memiliki penampilan yang bersih dan kepribadian yang menarik yang dapat mengesankan tamu. c. Kepuasan Cita Rasa Dalam hal melanyani tamu, pramusaji harus berupaya semaksimal mungkin agar tamu merasa puas dan menerima layanan tersebut. Cita rasa yang baik dari suatu makanan dan minuman merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam usaha memperoleh kepuasan. Namun demikian, apabila pramusaji mahir dalam melanyani tamu maka cita rasa dari makanan yang tadinya kurang nikmat, dapat terlupakan oleh tamu dan tidak terlalu mempermasalahkannya. d. Kepuasan Harga Tamu merasa puas apabila menganggap harga atau jumlah uang mereka keluarkan sebanding dengan pelayanan yang mereka peroleh. Mungkin tamu tidak akan mempermasalahkan untuk mengeluarkan biaya yang mahal untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik. Disinilah seorang pramusaji dituntut keahliannya untuk menciptakan atmosfir yang baik dapat membuat tamu merasa terkesan. Upaya-upaya untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Sesuai dengan perkembangan yang pesat, perusahaan yang menjual jasa sebagai produknya harus terus berupaya untuk meningkatkan mutu dalam pelayanannya. Suatu hotel yang baik sebelum menerima karyawan atau anggota yang baru terlebih dahulu menyeleksi Universitas Sumatera Utara atau menyaring tenaga kerja yang dianggap mampu dan bisa mewakili citra pelayanan hotel agar citra hotel di mata masyarakat tetap terjaga dengan baik. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membangun citra hotel, bisa dengan membangun gedung yang mewah dan luas dengan segala fasilitas yang lengkap dan modern. Akan tetapi yang sulit adalah membangun citra hotel melalui pelayanan kepada tamu-tamu yang datang ke hotel terutama membangun citra pelayanan yang berkualitas kepada tamu. Dalam memberikan pelayanan yang dinilai berkualitas tentu berbeda cara penyampaiannya antara tamu domestik dengan tamu asing. Hal ini terjadi karena antara tamu domestik dan tamu asing memilki kebiasaan dan keinginan yang jauh berbeda. Maka untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, diperlukan adanya upaya-upaya dalam meningkatkan mutu pelayanan pramusaji. Secara umum, upaya-upaya yang dilakuakn pihak hotel untuk meningkatkan mutu pelayanan adalah dengan dua cara yaitu upaya meningkatkan pelayanan melalui sumber daya manusianya karyawan dan upaya meningkatkan kualitas pelayanan melalui material pelayanan. Upaya meningkatkan kualitas pelayanan melalui sumber daya manusia dilakukan dengan cara 1. Melakukan Penilaian Secara Intern Terhadap Kualitas Pelayanan. Cara ini dinilai sangat efektif untuk mengetahuai sampai dimana kemampuan hotel dalam memberikan pelayanan kepada tamu yaitu dengan meminta penilaian secara langsung atas pelayanan yang telah diberikan. Adapun cara ini biasanya dibuat dalam bentuk lembaran angket atau lembaran tanggapan yang dimasukkan ke dalam kotak khusus dan kemudian akan dibaca oleh bagian personalia sehingga dapat diketahui secara langsung bagian mana yang kurang baik pelayanannya dan siapa saja karyawan yang dinilai kurang baik dalam Universitas Sumatera Utara memberikan pelayanan. Dengan demikian pihak hotel dapat memperbaiki kekurangan tersebut sehingga tercapailah tujuan untuk menciptakan pelayanan yang berkualitas. Penilaian ini dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal seperti ∗ Pendekatan dilakukan tidak hanya kepada tamu yang berasal dari negara tertentu tetapi juga kepada tamu yang berasal dari negara-negara lain. ∗ Menyelesaikan complain dengan memperhatikan penyebab dari complain tersebut. ∗ Memperoleh infomasi tentang hal-hal penting perihal tamu, seperti tamu yang mengidap penyakit tertentu, tamu yang menyenangi menu tertentu. Informasi tersebut didapat dari biro perjalanan yang membawa tamu tersebut ke hotel atau langsung ke restoran karena mungkin tamu tidak menginap. 2. Melaksanakan Latihan Terprogram Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan, program pelatihan dan pengembangan terhadap pegawai merupakan suatu cara yang dilaksanakan dengan didasari dengan perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. Pelaksaannya dilakukan dengan berbagai cara seperti ∗ Pengadaan pelatihan bahasa asing ∗ Pengadaan pelatihan tentang menu 3. Mengadakan Program Latihan Mendesak Program pelatihan mendesak ini maksudnya adalah pelatihan yang dilakukan apabila hotel mendapat suatu pesanan tertentu dari tamu seperti events, pesta dalam jumlah tamu yang besar dan permintaan jenis yang lain atau pelayanan yang mencirikan suatu khas daerah Universitas Sumatera Utara atau negara. Dengan adanya permintaan tersebut maka hotel secepatnya mempelajari tata cara yang diminta tersebut. 4. Mengadakan Program Latihan Berjangka Program latihan ini diperuntukkan bagi karyawan baru dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman untuk bidang hotel yang sangat minim bahkan tidak ada sama sekali dengan tujuan agar karyawan tersebut memiliki keahlian dan kemampuan tentang pelayanan hotel. 5. Mengadakan Briefing Briefing diadakan setiap hari pada setiap pergantian shift yang diikuti oleh seluruh karyawan yang bertugas untuk mengontrol pekerjaan setiap karyawan. Briefing dalam pelaksaannya juga dapat dilakukan mendadak tergantung dari pada masalah yang dihadapi pada saat itu. Dalam hal ini, pihak manajemen yang bertugas harus dapat memperhatikan apa saja yang menjadi masalah dan kendala pada hari itu untuk menghindari dampak yang buruk bagi citra hotel. Kesadaran manajemen juga sangat diharapkan agar melakukan pembinaan guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan yang didasari bahwa pramusaji merupakan salah satu komponen hotel yang melakukan pelayanan secara langsung kepada tamu. Upaya meningkatkan kualitas pelayanan melalui material antara lain dengan cara melengkapi segala fasilitas yang berhubungan dengan pelanyanan makanan dan minuman Universitas Sumatera Utara BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN Sejarah Berdirinya Article Sidebar Main Article Content Abstract Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh secara bersama-sama pada kualitas pelayanan dan pengelolaan usaha terhadap partisipasi anggota sebesar 31,5%. Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap partisipasi anggota sebesar 30,80%. Pengelolaan usaha berpengaruh terhadap partisipasi anggota sebesar 5,71%. Simpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh negatif dari kualitas pelayanan dan pengelolaan usaha terhadap prestasi partisipasi anggota koperasi Simpathi di SMP N 1 Comal tahun 2013/2014. Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah hendaknya anggota koperasi lebih berpartisipasi aktif dalam berkoperasi sehingga dapat memajukan koperasi Simpathi, hendaknya pengurus koperasi lebih meningkatkan kualitas pelayanan dalam melayani anggota koperasi agar anggota lebih bisa berpartisipasi secara aktif demi kemajuan koperasi Simpathi, hendaknya pengurus koperasi lebih meningkatkan pengelolaan usaha koperasi agar anggota lebih tertarik untuk melakukan transaksi di koperasi. Dengan adanya hal tersebut maka partisipasi anggota akan menjadi lebih baik. The results showed that there was influence jointly between service quality and business management amounted to Service quality affect the participation of members of Business management affect the participation of members of The conclusions of this study is no influence of service quality and business management of the achievements of the cooperative members Simpathi participation in SMP N 1 Comal year 2013/2014. The advice given in this study are members of cooperatives should participate more actively in order to promote cooperative cooperatives Simpathi, cooperative management should further improve the quality of care in serving the members of the cooperative for the members to be able to participate actively for the advancement Simpathi cooperatives, cooperative management should further improve the management cooperative effort so that members are more interested in a cooperative transaction. Given this, the participation of members would be better. Article Details How to Cite Raharjo, A., & Harnanik, H. 1. PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENGELOLAAN USAHA KOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI SIMPATHI DI SMP N 1 COMAL TAHUN 2013/2014. Economic Education Analysis Journal, 42. Retrieved from References Anoraga dan Widiyanti. 1992. Dinamika Koperasi. Jakarta Rineka Cipta. Chaniago. 1985. Perkoperasian Indonesia. Bandung Angkasa Bandung. Djajasumarga. 1992. Prinsip-prinsip Pengelolaan Pembangunan Nasional. Semarang IKIP Semarang Press. Gasperz. 1997. Manajemen Kualitas Penerapan Konsep Vincent Dalam Manajemen Bisnis Total, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Handoko. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Kedelapan. Yogyakarta BPPB UGM. Jaesron. 2005. Manajemen Strategi Koperasi. Yogyakarta Graha Ilmu. Kartasapoetra. 2003. Koperasi indonesia. Jakarta Asdi mahasatya. Korten. 1985. Ekonomi Koperasi Teori Dan Manajemen. Jakarta Salemba Empat. Mutis. 2004. Pengembangan koperasi. Jakarta Gramedia Widiasarana Indonesia. Nurlela. 2001. Pengaruh Kemampuan Manajerial Pengurus, Partisipasi Anggota dan Lingkungan Usaha Terhadap Keberhasilan Koperasi di KUD”BAHAGIA” Kecamatan Gembong Kabupaten Pati. Skripsi. Semarang. UNISULA Parasuraman. 2005. Pelayanan Pelanggan Yang Sempurna. Kunci Ilmu, Yogyakarta Rangkuti. 2006. Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Umum. Ropke. 2003. Ekonomi Koperasi Teori Dan Manajemen. Terjemahan Sri Djatnika. Jakarta Salemba Empat. Sudarsono. 2002. Koperasi Dalam Teori Dan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Sukamdiyo. 1999. Manajemen Koperasi. Jakarta Erlangga. Susanti. 2012. Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepemimpinan Pengurus Terhadap Partisipasi Anggota Pada Koperasi Simpan Pinjam Rabi Jonggor Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat. Jurnal. Padang FE Universitas Negeri Padang. online 12 November 2014 Tjiptono,2000. Perspektif Manajemen Dan Pemasaran Kontemporer. Yogyakarta Andi. Widiyanti. 2007. Manajemen Koperasi. Jakarta Rineka Cipta. Widiyastuti, Dkk. 2013. Pengaruh Pengetahuan Anggota Tentang Koperasi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Partisipasi Anggota Pada Koperasi Serba Usaha Ksu Warga Sejahtera, Kelurahan Cipinang, Jakarta Timur. Jurnal. FEB. Jakarta Universitas Negeri Jakarta. online 12 November 2014 Wijayanti. 2009. Strategi Peningkatan Partisipasi Siswa. Jakarta Erlangga.

jelaskan pengaruh pelayanan terhadap peningkatan usaha